Susun kayu yang telah kering menyerupai piramida (masing-masing kayu posisinya berdiri) sehingga pangasapan/ karbonasi bisa merata dan memudahkan perambatan panas. Kayu bakar sebaiknya yang benar-benar kering, sehingga menghasilkan arang yang berkualitas (proses karbonisasi sempurna hingga ke bagian dalam kayu).
Bungkus/ tutupi tumpukan kayu bakar tadi dengan jerami atau sampah yang telah kering hingga menutupi seluruh tumpukan kayu. Akan lebih bagus lagi bisa di tambah dengan oli bekas untuk mempercepat perambatan panas.
Tutup/ timbun dengan pasir atau tanah tumpukan kayu yang telah dibungkus jerami atau sampah kering tadi. Sisakan bagian atas dan bagian bawah jangan sampai tertutup rapat. Tanah atau pasir yang digunakan sebaiknya yang lembab dengan cara disemprot air terlebih dahulu.
Bakar jerami atau sampah pembungkus kayu bakar tadi, mulai dari atas (yang tidak tertutup). Tunggu sampai api sudah mencapai bagian tangah sampah yang membungkus kayu tadi.
Tutupi/ timbun dengan pasir bagian atas tumpukan kayu tadi yang tidak tertutuppasir sedikit-demi sedikit hingga nyala api mati dan asap tetap mengepul. Buatlah lobang di bagian bawah dari tumpukan pasir tadi sebanyak sekitar 5 lobang berkeliling.
Tutupi dengan pasir hingga tertutup semua agak tebal, jika api/asap padam, kurangi tutup yang diatas, tambahi sampah kering atau jerami lagi, bakar lagi dan tutupi sedikit demi sedikit.Tunggu antar 2 hingga 3 hari sambil dikontrol apakah asapnya masih terus mengepul. Setelah 3 hari biasanya sudah bisa dibongkar.
Arang sudah siap digunakan atau dijual. Sebelum dikemas, sebaiknya seleksi dulu, karena biasanya tidak semua kayu akan terkarbonasi dengan sempurna dan angin-anginkan dulu atau jemur jika perlu. Kayu yang belum sempurna jadi arang bisa di jadikan bahan baku pembuatan arang berikutnya.
Selamat mencoba....!